……… 1 minit lagi tembakan mercun bakal bergema di udara tahun 2013 telah tiba. Di atas jambatan orang ramai sudah sedia
berteriak menyambutnya. Aku pula terkena ceret-beret terpenjara di dalam
jamban menghadap sulap. Tahun 2012 menyaksikan beberapa orang yang kita kasihi telah
padam. Inilah hakikat manusia. Dari tandas
saya memandang ke arah sulap buruk, lalu terfikir “begitulah keadaannya sulap
itu jika saya sudah padam”, saya terbayamgkan isteri dan anak-anak saya di
dalamnya.
"Hidup ini terlalu singkat untuk dijalani, ia umpama selingkaran
racun nyamuk yang di bakar, ia pasti menemui garis penamat lalu padam dan jika hidup
ini boleh dibuat lebih indah, kenapa harus dijalani dengan air mata. Kalau boleh
memotivasi orang lain dengan pujian, mengapa kita harus menyampaikannya dengan
celaan?"
Prinsip
"Life is too short" membuat
saya merenung tentang makna hidup ini. Usia pernikahan telah melebihi 21 tahun dan
jika di campur dengan alam kanak-kanak dan alam persekolahan adalah suatu hal
yang sangat lama, tanpa di sedarai telah menjangkau 45. Menurut saya tiada
jaminan perjalanan hidup menuju angka 50,60,70 apalagi angka 100
…
"Kita tidak pernah tahu bila hidup ini bakal berakhir, boleh saja
besok saya, atau kamu dipanggil Tuhan dan alangkah menyesalnya kita ketika
menyadari betapa banyak hal yang sebenarnya ingin kita capai, ternyata tidak
pernah dicapai. Jika setiap saat kita berpikir bahwa hidup ini terlalu
singkat untuk dijalani, maka kita akan termotivasi untuk memberikan makna
terbaik pada hari-hari yang kita jalani saat ini, dan jika pada kenyataannya kita
diberi anugerah untuk menjalani hidup ini lebih lama, bukankah hari-hari yang
sudah kita lalui itu bakal menjadi rangkaian kenangan yang indah? "
Ketika
menikah 21tahun yang lalu, saya bersama istri sepakat untuk menjalani kehidupan
ini dengan prinsip 'life is so short'. Setiap saat berpikir bagaimana caranya mengisi
hari-hari kami sebaik mungkin dengan keupayaan yang ada. Kami menjadi
lebih ekspresif dalam mengungkapkan isi hati dan perasaan masing-masing dan
tidak ragu-ragu untuk saling mempersembahkan yang terbaik untuk saling
membahagiakan satu sama lain.
Memang
benar, selama hampir dua tahun pertama, hampir boleh dipastikan kami jarang bertengkar.
Perselisihan memang ada, namun kami berdua senantiasa mengupayakannya agar
persoalan kami tidak melebar dan meluas ke mana-mana. "If you can make it
simple, why make it hard?".
Dan
kalaupun kami tidak dikaruniakan usia yang panjang, setidaknya kami berdua
sudah pernah melewati hari-hari yang indah bersama-sama.
Bahkan
kami sudah bersiap menghadapi momen perpisahan yang tak mungkin terelakkan oleh
manusia manapun di dunia ini. Betapa beruntungnya kami dapat melewati saat bersama
yang panjang, dan bersyukur atas kurniaan anak-anak. Dan ketika 'saat' itu
tiba, sebab ia pasti tiba..., satu antara kami sudah sepakat bersyukur karena telah diberi banyak
kesempatan untuk menjalani hari demi hari bersama dengan mereka.
When
you think your life is so short and when you always keep trying to fill up your
days with cheers and laughter; someday you'll be amazed, how many great moments
you've been through in your lifetime.
Selamat
menyambut tahun baru 2013, dengan azam baru, bersama perasaan yang baru, serta suasana
yang baru, yang lama sudah berlalu. Terima kasih.